Cacar Air (Chicken Pox Part 3)

Seperti yang dan saya ceritakan di posting terdahulu di sini dan di sini, baru2 ini saya terkena cacar air,, keadaan saya sekarang sih udah baik2 saja (ada yang nanya ga?) tapi sang cacar masih meninggalkan bekas di kulit (hiks.. 😦 ).Saat terkena penyakit Cacar Air (chicken pox), saya jadi rajin browsing tentang cacar air (karna g ada kerjaan selain guling2 di kasur),, naahh sekarang saya share tentang nih penyakit..

“Bagaimana sih cacar air itu??”
Penyakit cacar air atau yang dikenal dengan varisela bisasanya ditandai dengan keluhan tubuh mendadak lemas, tak mau makan, demam, dan gatal-gatal. Penyebab cacar air adalah virus varicella-zoster. Virus ini ditularkan melalui percikan ludah penderita, bisa juga melalui kontak langsung dengan cairan dari lepuhan kulit penderita atau secara tidak langsung melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan lepuhan penderita.

yang saya bingung, saya ketularan dari mana ya

“Bagaimana gejala cacar air itu??”
Pada permulaannya, penderita akan merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah.

sepertinya saya mengalami apa yang disebut “kasus yang lebih berat” itu, soalnya sering pusing.. tidak tampak ruam kemerahan di kulit, tapi langsung muncul lenting berisi cairan

Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi.

saat masih berupa lenting, saya tidak merasakan gatal, pas dah mengering baru deh gatal, gatal buat mengeritisi (mengelupasi) keropengnya (hihi…)

Lain halnya jika lenting cacar air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera terbentuk lebih dalam sehingga akan mengering lebih lama. Kondisi ini memudahkan infeksi bakteri terjadi pada bekas luka garukan tadi. setelah mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan bekas yang dalam. Terlebih lagi jika penderita adalah dewasa atau dewasa muda, bekas cacar air akan lebih sulit menghilang.

ini yang terjadi di muka saya hikss… saya belum tau bahwa itu cacar air saya kira jerawat, n emang kebiasaan kalo ada jerawat di muka tanpa sadar tangan mencet-mencetin tu bentol2,,yahh jadinya meninggalkan beberapa bekas deh di kulit muka saya yang mulus ini

“Perlakuan saat sakit?”
Selama 5 hari setelah ruam mulai muncul dan sampai semua lepuh telah berkeropeng. Selama masa karantina sebaiknya penderita tetap mandi seperti biasa, karena kuman yang berada pada kulit akan dapat menginfeksi kulit yang sedang terkena cacar air. Untuk menghindari timbulnya bekas luka yang sulit hilang sebaiknya menghindari pecahnya lenting cacar air. Ketika mengeringkan tubuh sesudah mandi sebaiknya tidak menggosoknya dengan handuk terlalu keras. Untuk menghindari gatal, sebaiknya diberikan bedak talk yang mengandung menthol sehingga mengurangi gesekan yang terjadi pada kulit sehingga kulit tidak banyak teriritasi. Untuk yang memiliki kulit sensitif dapat juga menggunakan bedak talk salycil yang tidak mengandung mentol. Pastikan anda juga selalu mengkonsumsi makanan bergizi untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit itu sendiri. Konsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C seperti jambu biji dan tomat merah yang dapat dibuat juice.

Alhamdulillah saya dijemput ortu dari kota kuliah ke kota halaman (bukan kampung halaman), di rumah biarpun diisolasi dalam kamar n g boleh kemana-mana tapi semua keperluan terpenuhi, mo makan apa dibikinin ato dibeliin, mo minum disiapin, baju dicuciin (pake air mendidih), pulsa dibeliin (buat nge-net biar g bosan), plus buah2an bergizi,, (thanks to my mom)

“Penyembuha bagaimana?”
Varicella ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya serangan berulang saat individu tersebut mengalami panurunan daya tahan tubuh. Penyakit varicella dapat diberi penggobatan “Asiklovir” berupa tablet 800 mg per hari setiap 4 jam sekali (dosis orang dewasa, yaitu 12 tahun ke atas) selama 7-10 hari dan salep yang mengandung asiklovir 5% yang dioleskan tipis di permukaan yang terinfeksi 6 kali sehari selama 6 hari. Larutan “PK” sebanyak 1% yang dilarutkan dalam air mandi biasanya juga digunakan.

saya dapat tablet aciklovir 400 mg 4 kali sehari, parasetamol 500 mg 3 kali sehari, dan peningkat sistem imun 1 kali sehari, trus salep asiklovirnya beli sendiri.. Mandi pakai air dengan disinfektan, kalo gatal ditaburi bedak salisil

“Penyembuhan”
Setelah masa penyembuhan varicella, dapat dilanjutkan dengan perawatan bekas luka yang ditimbulkan dengan banyak mengkonsumsi air mineral untuk menetralisir ginjal setelah mengkonsumsi obat. Konsumsi vitamin C plasebo ataupun yang langsung dari buah-buahan segar seperti juice jambu biji, juice tomat dan anggur. Vitamin E untuk kelembaban kulit bisa didapat dari plasebo, minuman dari lidah buaya, ataupun rumput laut. Penggunaan lotion yang mengandung pelembab ekstra saat luka sudah benar- benar sembuh diperlukan untuk menghindari iritasi lebih lanjut.

saya menggunakan salep plasenta buat bekas cacar di kulit muka (kata orang2 bekasnya bisa ilang),, trus katanya juga bisa menggunakan parutan jagung muda yang dibalurkan pada cacar agar tidak berbekas

Nahh,, semoga postingan ini bermanfaat ya, kalo ada yang mau sharing juga silakaaaann buat bagi2 pengalaman,, ^^v

sumber 1, sumber 2